Satelit
Geostasioner merupakan segmen angkasa pendukung layanan VSAT. Orbit ideal untuk
satelit komunikasi adalah geostasioner, atau yang relatif statis terhadap bumi.
Satelit yang digunakan untuk komunikasi hampir selalu berada pada orbit
geostasioner secara eksklusif, berlokasi sekitar 36.000 km diatas permukaan
bumi. Oleh karenanya disebut Satelit geostasioner karena satelit tersebut
selalu berada di tempat yang sama sejalan dengan perputaran bumi pada sumbunya.
Gambaran
Visual Satelit Indonesia
Sesuai dengan kesepakatan International Telecommunication Union (ITU), untuk menghindari terjadinya interferensi, setiap satelit ditempatkan dengan jarak dua derajat terpisah sehingga jumlah satelit maksimum yang dapat dioperasikan sebanyak 180 satelit.Bagaimana pun, dengan pandangan untuk memaksimalkan penggunaan slot orbital, penempatan satelit secara bersama-sama dilakukan secara menyebar. Penempatan satelit secara bersama-sama dipisahkan 0,1 derajat di angkasa atau hampir sekitar 30 km. Interferensi sinyal dari penempatan satelit bersamaan dicegah dengan menggunakan polarisasi ortogonal. Pada saat bersamaan perlengkapan stasiun bumi dapat menerima sinyal dari dua lokasi satelit tanpa orientasi ulang dari antena. Sinyal dapat di-diferensiasikan berdasarkan polarisasinya.
Segmen
angkasa tersedia dari organisasi yang telah mendapatkan satelit, mengatur
peluncuran, dan memimpin tes awal dalam orbit dan kemudian mengoperasikan
satelit-satelit ini secara komersial.Fungsi
utama satelit dikerjakan oleh transponder. Ada beberapa transponder atau
repeater dalam badan satelit. Transponder ini memiliki fungsi-fungsi sebagai
berikut:
- Penerima sinyal
Transponder
menerima sinyal yang di uplink oleh VSAT atau Hub.
- Translasi frekuensi
Frekuensi
dari sinyal yang diterima ditranslasikan ke frekuensi yang berbeda, dikenal
sebagai frekuensi downlink. Translasi frekuensi meyakinkan bahwa tidak ada
feedback positif dan juga menghindari interferensiisu yang terkait.
- Penguatan
Transponder
juga menguatkan sinyal downlink.
Sejumlah
transponder menentukan kapasitas satelit. Kapasitas transponder satelit untuk
satelit generasi Palapa B yaitu terdiri dari 24 transponder yang terbagi atas
12 transponder untuk polarisasi horizontal dan 12 transponder untuk polarisasi
vertikal. Tiap transponder memiliki bandwith 40 MHz.
Jenis
band frekuensi Satelit sebagai berikut:
Frequency
Band
|
Uplink
(GHz)
|
Downlink
(GHz)
|
C-Band
|
5.925
sampai 6.425
|
3.700
sampai 4.200
|
Ext-
C-Band
|
6.725
sampai 7.025
|
4.500
sampai 4.800
|
Ku-Band
|
14.000
sampai 14.500
|
10.950
sampai 11.700
|
Pada komunikasi VSAT ada yang disebut up link dan down link. Up link adalah sinyal RF yang dipancarkan dari stasiun bumi ke satelit. Down link adalah sinyal RF yang dipancarkan dari satelit ke stasiun bumi .
Up
Link dan Down Link
Di
dunia Internasional, KU-Band adalah band frekuensi yang populer. KU-Band dapat
mendukung trafik dengan ukuran antena yang lebih kecil dibandingkan C-Band atau
Ext-C-Band. Tapi Ku-Band tidak tahan terhadap curah hujan tinggi sehingga tidak
sesuai untuk digunakan di daerah Asia Tenggara. Keunggulan dan kekurangan
masing-masing band frekuensi tersebut secara rinci adalah seperti berikut:
Frekuensi
|
Keunggulan
|
Kekurangan
|
C-Band
|
·
World wide availability
· Teknologi yang termurah
· Tahan dari redaman hujan
|
·
Antena berukuran relatif lebih besar
· Rentan terhadap interferensi dari satelit tetangga dan terrestrial
microwave
|
Ku-Band
|
·
Kapasitas relatif besar
· Antena berukuran relatif lebih kecil (0,6 – 1,8 m)
|
·
Rentan dari redaman hujan
· Availability terbatas (faktor regional)
|
Pada intinya satelit menyediakan dua sumber daya, yaitu bandwidth dan tenaga amplifikasi. Pada kebanyakan jaringan VSAT, tenaga memiliki sumber daya yang lebih terbatas dibandingkan dengan bandwidth dalam transponder satelit.
Anatomi
Satelit
Kedudukan Satelit
Jenis-jenis
satelit bergantung kepada kedudukannya dengan permukaan bumi.
Ada
4 jenis satelit :
- GEO -Geostaioner (geo-synchronous) earth orbit Geostasioner
- MEO -Medium earth orbit
- LEO -Low earth orbit Orbit bumi rendah
- HEO -Highly elliptical orbit
0 comments:
Post a Comment